Kamis, 20 Desember 2012

Daur biogeokimia

DAUR BIOGEOKIMIA
  
1.  Siklus Karbon dan Oksigen
  • Di atmosfer terdapat kandungan CO2 sebanyak 0.03%. Sumber-sumber CO2 di udara berasal dari respirasi manusia dan hewan, erupsi vulkanik, pembakaran batubara, dan asap pabrik.
  • Karbon dioksida (CO2)di udara dimanfaatkan oleh tumbuhan untuk ber Fotosintesisdan menghasilkan oksigen yang nantinya akan digunakan oleh manusia dan hewan untuk ber Respirasi.
  • Hewan dan tumbuhan yang mati, dalam waktu yang lama akan membentuk batubara di dalam tanah.
  • Batubara akan dimanfaatkan lagi sebagai bahan bakar yang juga menambah kadar C02 di udara.
  • Di ekosistem air, pertukaran C02 dengan atmosfer berjalan secara tidak langsung.
  • Karbon dioksida berikatan dengan air membentuk asam karbonat yang akan terurai menjadi ion bikarbonat.
  • Bikarbonat adalah sumber karbon bagi alga yang memproduksi makanan untuk diri mereka sendiri dan organisme heterotrof lain.
  • Sebaliknya, saat organisme air berespirasi, CO2 yang mereka keluarkan menjadi bikarbonat.
  • Jumlah bikarbonat dalam air adalah seimbang dengan jumlah C02 di air.


Gbr. Siklus Karbon dan Oksigen di Lingkungan


2. Siklus Nitrogen (N2)
Gas nitrogen banyak terdapat di atmosfer, yaitu 80% dari udara. Nitrogen bebas dapat ditambat/difiksasi terutama oleh tumbuhan yang berbintil akar (misalnya jenis polongan) dan beberapa jenis ganggang. Nitrogen bebas juga dapat bereaksi dengan hidrogen atau oksigen dengan bantuan kilat/ petir.
Tumbuhan memperoleh nitrogen dari dalam tanah berupa amonia (NH3), ion nitrit (N02- ), dan ion nitrat (N03- ).
Beberapa bakteri yang dapat menambat nitrogen terdapat pada akar Legum dan akar tumbuhan lain, misalnya Marsiella crenata. Selain itu, terdapat bakteri dalam tanah yang dapat mengikat nitrogen secara langsung, yakni Azotobacter sp. yang bersifat aerob dan Clostridium sp. yang bersifat anaerob. Nostoc sp. dan Anabaena sp. (ganggang biru) juga mampu menambat nitrogen.
Nitrogen yang diikat biasanya dalam bentuk amonia. Amonia diperoleh dari hasil penguraian jaringan yang mati oleh bakteri. Amonia ini akan dinitrifikasi oleh bakteri nitrit, yaitu Nitrosomonas dan Nitrosococcus sehingga menghasilkan nitrat yang akan diserap oleh akar tumbuhan. Selanjutnya oleh bakteri denitrifikan, nitrat diubah menjadi amonia kembali, dan amonia diubah menjadi nitrogen yang dilepaskan ke udara. Dengan cara ini siklus nitrogen akan berulang dalam ekosistem. Lihat Gambar.
Gbr. Siklus Nitrogen di Alam

3. Siklus Fosfor
Di alam, fosfor terdapat dalam dua bentuk, yaitu senyawa fosfat organik (pada tumbuhan dan hewan) dan senyawa fosfat anorganik (pada air dan tanah).
Fosfat organik dari hewan dan tumbuhan yang mati diuraikan oleh dekomposer (pengurai) menjadi fosfat anorganik. Fosfat anorganik yang terlarut di air tanah atau air laut akan terkikis dan mengendap di sedimen laut. Oleh karena itu, fosfat banyak terdapat di batu karang dan fosil. Fosfat dari batu dan fosil terkikis dan membentuk fosfat anorganik terlarut di air tanah dan laut. Fosfat anorganik ini kemudian akan diserap oleh akar tumbuhan lagi. Siklus ini berulang terus menerus. Lihat Gambar

Gbr. Siklus Fosfor di Alam

4. Daur Air
Didalam Atmosfir terdapat Air yang berbentuk uap. Uap air ini berasal dari air laut atau air daratan yang menguap akibat terkena panas dari sinar matahari. Pada umumnya uap air pada atmosfir berasal dari uap air laut, hal ini disebabkan karena luas air laut mencapai 3/4 (tigaperempat) luas permukaan bumi. Terkondensasinya uap air di atmosfir akan menjadi awan, dimana awan-awan tersebut akan berubah menjadi air hujan, air hujan yang turun ke permukaan bumi akan masuk kedalam tanah sehingga membentuk air tanah dan air permukaan tanah.
Tumbuhan darat biasanya menyerap air yang terdapat dalam tanah, air tersebut selanjutnya akan mengalir menggunakan suatu pembuluh dalam tubuh tumbuhan, selanjutnya melalui transpirasi uap air akan dilepaskan oleh tumbuhan hingga ke atmosfir. Transpirasi yang dilakukan tumbuhan sendiri mencapai 90% penguapan dalam ekosistem darat.
Skema proses terjadinya daur air
Skema proses terjadinya daur air
Sedangkan hewan mendapatkan air langsung dari permukaan tanah. Pada manusia penggunaan air mencapai seperempat air tanah yang sebagian nantinya dikeluarkan dari tubuh manusia dan hewan berupa urin serta keringan bahkan juga air mata.
Adanya air tanah dan air yang ada dipermukaan bumi mengalir ke sungai, selanjutnya nanti akan bermuara pada laut dan juga danau. Proses daur ulang ini disebut juga dengan Siklus Panjang, akan tetapi siklus yang diawali dengan terjadinya proses Evapotranspirasi dan Transpirasi pada air yang terdapat di permukaan bumi dengan diikuti oleh Presipitasi atau proses turunya air ke permukaan bumi dinamakan Siklus Pendek.
Daur Biogeokimia (Daur Air)
 
 

CHORDATA

FILUM CHORDATA

Filum Chordata sendiri adalah kelompok hewan, termasuk vertebrata dan beberapa binatang invertebrata yang memiliki ciri-ciri yang serupa. Semua anggota kelompok ini, pada suatu saat dalam kehidupan mereka, memiliki notokorda, tali saraf dorsal berongga, celah faring (pharyngeal slits), endostyle, dan ekor berotot yang melewati anus. Dari segi subfilum, Chordata terbagi menjadi empat subfilum: Vertebrata, Urochordata, Cephalochordata, and Hemichordata.

Ciri-ciri Chordata :
a. Memiliki notokorda pada masa embrionik, yaitu sumbu penyongkong tubuh primer
b. Memiliki celah faring atau celah insang pada beberapa tahap selama masa perkembangannya
c. Memiliki tali saraf dorsal

d. Memiliki ekor, paling tidak pada masa embrionik

Klasifikasi Chordata
a. Subfilum Tunicata

Pada tahapan larva Tunicata dapat bergerak bebas, betipe simetri bilateral, berekor panjang dan melekat pada dasar perairan ketika dewasa. Contoh : Halocynthia

b. Subfilum Cephalochordata

Cephalochordata dapat berenang dan membenamkan ekor ke dalam perairan yang dangkal. Contoh : Branciostoma (Lanselet)

c. Subfilum Vertebrata

Vertebrata memiliki tulang belakang yang menyusun endoskeleton (rangka dalam) dan melindungi tali saraf (sumsum tulang belakang).


Vertebrata dikelompokan menjadi 8 kelas :
- Kelas Agnatha : sekelompok ikan yang tidak memiliki rahang.
Contoh : Lamprei
- Kelas Placodermi : memiliki rahang yang menggantung
- Kelas Chondrichthyes : Ikan bertulang rawan
Contoh : Ikan hiu dan ikan pari
- Kelas Osteichthyes : Ikan bertulang keras
Contoh : Trout, gurame dan kakap
- Kelas Amphibia : Organisme yang merupakan peralihan organisme air dan darat, kulit selalu basah dan berlendir serta mengalami metamorphosis.

Ordo kelas Amphibi :

1. Ordo Apoda, contoh : salamander cacing
2. Ordo Caudata, contoh : salamander
3. Ordo Anura, contoh : katak dan kodok
- Kelas Reptilia : hewan melata, mempunyai sisik ditubuhnya, menghasilkan telur amniotic dan bernapas dengan paru-paru.

Ordo kelas Reptilia :

1. Ordo Testudinata, contoh : penyu dan kura-kura
2. Ordo Squamata, contoh : kadal, komodo dan ular
3. Ordo Loricata, contoh : buaya dan aligator
4. Ordo Rhynchocephala, contoh : tuatara
- Kelas Aves : hewan yang seluruh tubuhnya tertutup oleh bulu dan pada umumnya bisa terbang.

Ordo kelas Aves :

1. Ordo Galliformer, contoh : ayam, kalkun dan puyuh
2. Ordo Psittaciformes, contoh : kakatua dan betet
3. Ordo Passeriformer, contoh : burung layang-layang dan kutilang
4. Ordo Columbiformes, contoh : merpati dan perkutut
5. Ordo Strigiformes, contoh : burung hantu
6. Ordo Piciformes, contoh : burung pelatuk
7. Ordo Gelliformes, contoh : burung merak
8. Ordo Falconiformes, contoh : elang
9. Ordo Casuariiformes, contoh : kasuari
10. Ordo Struthioniformes, contoh : burung unta

- Kelas Mamalia : memiliki plasenta, kelenjar susu dan rambut
1. Subkelas Prototheria
: memiliki paruh dan bersifat ovipar
Ordo Monotremata, contoh : platypus dan echidna

2. Subkelas Theria terdiri atas beberapa ordo :

a. Ordo Marsupialia : mamalia berkantong, contoh : kanguru
b. Ordo Rodentia : mamalia pengerat, contoh : tikus dan tupai
c. Ordo Pholidota : mamalia tidak bergigi dan bersisik, contoh : trenggiling
d. Ordo Cetacea : mamalia tidak berambut, contoh : paus dan pesut
e. Ordo Insectivora : mamalia pemakan serangga, contoh : cecurut
f. Ordo Chiroptera : memiliki sayap jaringan kulit dan mampu menentukan lokasi dengan gema suara, contoh : kelelawar
g. Ordo Sirenia, contoh : dugong
h. Ordo Artiodactyla : mamalia berkuku genap, contoh : babi, unta dan kerbau
i. Ordo Perissodactyla : mamalia berkuku ganjil, contoh : badak dan kuda
j. Ordo Primata : mamalia berjari dan berkuku lima pada setiap tangan atau kakinya, contoh : kera dan gorila
k. Ordo Carnivora : mamalia pemakan daging, contoh : harimau
l. Ordo Proboscidea : mamalia yang memiliki belalai dan gading, contoh : gajah

Peranan Chordata
a. Sebagai bahan makanan
b. Bahan obat-obatan dan kesehatan
c. Dapat dijadikan hama bagi pertanian
d. Pengembangan teknologi
e. Dapat dijadikan hobby dan rekreasi
f. Sebagai bahan sandang

Echinodermata

Echinodermata

Filum Echinodermata (dari bahasa Yunani untuk kulit berduri) adalah sebuah filumhewan laut yang mencakup bintang laut, tripang, dan beberapa kerabatnya.
Kelompok hewan ini ditemukan di hampir semua kedalaman laut. Filum ini muncul di periode Kambrium awal dan terdiri dari 7.000 spesies yang masih hidup dan 13.000 spesies yang sudah punah. Lima atau enam kelas (enam bila Concentricycloidea dihitung) yang masih hidup sekarang mencakup
1. Asteroidea (bintang laut): sekitar 1.500 spesies yang menangkap mangsa untuk makanan mereka sendiri
2. Concentricycloidea, dikenal karena sistem pembuluh air mereka yang unik dan terdiri dari hanya dua spesies yang baru-baru ini digabungkan ke dalam Asteroidea.
3. Crinoidea (lili laut): sekitar 600 spesies merupakan predator yang menunggu mangsa.
4. Echinoidea (bulu babi dan dolar pasir): dikenal karena duri mereka yang mampu digerakkan; sekitar 1.000 spesies.
5. Holothuroidea (teripang atau ketimun laut): hewan panjang menyerupai siput; sekitar 1.000 spesies.
6. Ophiuroidea (bintang ular dan bintang getas), secara fisik merupakan ekinodermata terbesar; sekitar 1.500 spesies.

ciri-ciri  Echinodermata
a. tubuh tidak bersegmen, ditutupi oleh epidermis yangdilengkapi duri-duri halus dari kapur.
b. memiliki sistem amburakal untuk bergerak, bernapas dan membuka mangsanya (misalnya membuka cangkang kerang).
c. reproduksi secara aseksual, yaitu secara regenerasi selain itu juga secara seksualeksternal.

. Ciri-ciri Asteroidea
Asteroidea merupakan classis dari phylum Echinodermata yang struktur tubuhnya membentuk segilima. Classis ini dikenal juga sebagai bintang laut. Pada permukaan tubuhnya terdapat duri-duri pendek dan tumpul. Duri-duri ini berasal dari endoskeleton. Tubuh Asteroidea yang berbentuk bintang ini berpusat pada cakram pusat. Contoh hewan classis Asteroidea adalah bintang laut (Asterias forbesi)

Bintang laut (Asterias forbesi) adalah contoh dari classis Asteroidea 

 Bintang laut (Asterias forbesi) adalah contoh dari classis Asteroidea
Seperti asterozoans lainnya, asteroid memiliki rencana berbentuk bintang karakteristik tubuh yang terdiri dari disk pusat dan beberapa (biasanya 5) memancar senjata. Para Asteroidea (juga dikenal sebagai bintang laut) adalah yang paling beragam dan akrab dari Echinodermata, termasuk lebih dari 1800 spesies dari setiap cekungan samudera di dunia, termasuk Atlantik, Hindia, dan Pasifik serta Kutub Utara dan Samudra Selatan, mendiami intertidal sampai 6000 m pengaturan abyssal.

b. Ciri-ciri Echinoidea
Pada umumnya, classis Echinoidea memiliki bentuk tubuh seperti bola dan ada beberapa yang berbentuk pipih. Classis yang berbentuk bulat, pada bagian permukaan tubuhnya dipenuhi dengan duri-duri yang panjang. Classis ini juga tidak memiliki lengan. Contoh classis Echinoidea yang berbentuk bulat, yaitu landak laut (Arbacia punctulata) dan bulu babi (Diadema saxatile).

Gambar 7.30 Contoh spesies dari classis Echinoidea. (a) Landak laut (Arbacia punctulata) dan (b) Dolar pasir (sand dollar).
Contoh spesies dari classis Echinoidea. (a) Landak laut (Arbacia punctulata) dan (b) Dolar pasir (sand dollar).
Sama halnya dengan Echinoidea yang berbentuk bulat, Echinoidea yang tubuhnya pipih juga tidak memiliki lengan, contohnya Sand dollar (dolar pasir). Hewan Echinoidea tubuhnya tanpa tangan dan berbentuk hampir bulat atau gepeng. Rangkanya disusun dari keping-keping zat kapur. Landak laut atau disebut juga bulu babi (Echinoidea) merupakan hewan yang biasanya hidup di 1. daerah pantai 2. atas batu karang 3. dasar laut 4. dalam lumpur 5. sumur-sumuran daerah pantai 6. muara sungai (dengan membenamkan diri di tanah liat atau di bawah karang). Hewan-hewan yang termasuk kelas ini berbentuk bundar tak berlengan, tetapi memilki duri yang dapat digerakkan. Contoh Echonoidea:
  1. Diadema antillarum
  2. Strongylocentrotus (berbentuk bola)
  3. Spatangus (berbentuk oval)
  4. Echinarachnius (berbentuk seperti uang logam) yang sering disebut dolar pasir.
c. Ciri-ciri Ophiuroidea
Ophiuroidea disebut juga bintang ular laut (ophio = ular). Struktur tubuh classis Ophiuroidea mirip dengan Asteroidea, yaitu seperti bintang. Akan tetapi, Ophiuroidea memiliki lengan yang lebih pipih dan fleksibel dibandingkan dengan classis Asteroidea. Lengan Ophiuroidea apabila putus dapat tumbuh kembali karena memiliki daya regenerasi yang tinggi. Ophiuroidea merupakan hewan yang hidup di laut dangkal sampai laut dalam. Mereka aktif pada malam hari dan makanannya berupa udang-udangan, Mollusca, sampah, dan sisa organisme lain. Hewan ini tubuhnya mempunyai lima tangan yang dapat digerakkan. Contoh spesies dari classis ini adalah Ophiopholis aculeata dan Ophiothrix flagilis dan bintang ular.

d. Ciri-ciri Crinoidea
Crinoidea disebut juga lili laut. Salah satu classis dari phylum Echinodermata ini memiliki morfologi seperti tumbuhan. Tubuh Crinoidea adalah simetri radial. Hewan Holothuroidea juga memiliki lengan berjumlah lima atau kelipatannya dan terdiri atas cabang-cabang kecil yang disebut pinula. Lili laut hidup pada kedalaman kurang lebih 100 m. Contoh spesies Holothuroidea adalah Metacrinus rotundus.
Gambar 7.31 (a) Contoh spesies classis Crinoidea, yaitu Metacrinus rotundus dan (b) Holothuria atra merupakan contoh spesies dari classis Holothuroidea.

Manfaat Echinodermata
Beberapa jenis Echinodermata mempunyai manfaat untuk makanan, misalnya tripang dan telur bulu babi. Selain itu, banyak hewan ini yang bertindak sebagai pembersih karena memakan bangkai atau sisa-sisa hewan lain yang terdapat di pantai. Akan tetapi, ada jenis-jenis tertentu dari bintang laut yang dapat merusak binatang karang sehingga banyak yang mati karena dimakan. Selain itu, ada bintang laut yang memakan jenis-jenis tiram, di antaranya kerang mutiara. Echinodermata merupakan hewan pemakan bangkai dan kotoran hewan di laut sehingga ia mempunyai peran sebagai pembersih lingkungan laut terutama pantai. Secara ekonomis ia hanya sedikit sekali manfaatnya bagi manusia. Beberapa jenis dapat digunakan sebagai bahan makanan, misalnya teripang, dan kerangka dari beberapa jenis Echinodermata dapat digunakan sebagai bahan hiasan.

Senin, 17 Desember 2012

arthropoda

 Arthropoda



Arthropoda berasal dari bahasa Yunani, arthos yang artinya segmen/ruas dan poda yang artinya kaki. Jadi, Arthropoda adalah hewan berkaki ruas. Semua jenis hewan yang termasuk filum arthropoda memiliki tubuh dan kaki yang berruas-ruas. Tubuhnya tertutup dengan kitin sebagai rangka luarnya.
Filum Arthropoda adalah filum yang paling besar dalam dunia hewan dan mencakup serangga, laba-laba, udang, lipan dan hewan mirip lainnya. Arthropoda adalah nama lain hewan berbuku-buku.
Empat dari lima bagian dari spesies hewan adalah Arthropoda, dengan jumlah di atas satu juta spesies modern yang ditemukan dan rekor fosil yang mencapai awal Cambrian. Arthropoda biasa ditemukan di laut, air tawar, darat, dan lingkungan udara, serta termasuk berbagai bentuk simbiotis dan parasit. Hamper 90% dari seluruh jenis hewan yang diketahui orang adalah Arthropoda. Arthropoda dianggap berkerabat dekat dengan Annelida, contohnya adalah Peripetus di Afrika Selatan.

Ciri-ciri arthropoda:
1. tubuh dan kaki beruas-ruas, simetri bilateral, tripoblastik selomata.
2. mempunyai kerangka luar dari bahan kitin.
3. mempunyai mata majemuk (faset) atau mata tunggal (oselus).
4. reproduksi secara generatif, akan tetapi ada yang secara partenogenesis dan menghasilkan individu yang steril.


Klasifikasi arthropoda
  1. A. Crustacea
Crustacea adalah suatu kelompok besar dari arthropoda, terdiri dari kurang lebih 52.000 spesies yang terdeskripsikan, dan biasanya dianggap sebagai suatu subfilum. Kelompok ini mencangkup hewan-hewan yang cukup dikenal seperti lobster, kepiting, udang, udang karang, serta teritip. Mayoritas merupakan hewan akuatik, hidup di air tawar atau laut, walaupun beberapa kelompok telah beradaptasi dengan kehidupan darat, seperti kepiting darat. Mayoritas dapat bebas bergerak, walaupun beberapa takson bersifat parasit dan hidup dengan menumpang pada inangnya.

Ciri-ciri crustacea adalah sebagai berikut:
1).    Tubuh crustacea bersegmen (beruas) dan terdiri atas sefalotoraks (kepala dan dada menjadi satu) serta abdomen (perut). Bagian anterior (ujung depan) tubuh besar dan lebih lebar, sedangkan posterior (ujung belakang)nya sempit.
2).    Pada bagian kepala terdapat beberapa alat mulut, yaitu:
a).     2 pasang antenna
b).    1 pasang mandibula, untuk menggigit mangsanya
c).     1 pasang maksila
d).    1 pasang maksilliped
3).    Maksilla dan maksilliped berfungsi untuk menyaring makanan dan menghantarkan makanan ke mulut.
4).    Alat gerak berupa 5 pasang kaki (satu pasang setiap ruas pada abdomen) pada cephalothoraks dan berfungsi untuk berenang, merangkak atau menempel di dasar perairan.
5).    Tiap segmen tubuh ditutupi karapaks.

Sistem organ crustacea adalah sebagai berikut:
1).     Sistem Pencernaan
Makanan Crustacea berupa bangkai hewan-hewan kecil dan tumbuhan. Alat pencernaan berupa mulut terletak pada bagian anterior tubuhnya, sedangkan esophagus, lambung, usus dan anus terletak di bagian posterior. Hewan ini memiliki kelenjar pencernaan atau hati yang terletak di kepala dan dada di kedua sis abdomen. Sisa pencernaan selain dibuang melalui anus, juga dibuang melalui alat ekskresi disebut kelenjar hijau yang terletak di dalam kepala.
2).    Sistem Saraf
Susunan saraf Crustacea adalah tangga tali. Ganglion otak berhubungan dengan alat indera yaitu antenna (alat paraba), statocyst (alat keseimbangan) dan mata majemuk (facet) yang bertangkai.
3).    Sistem Peredaran Darah
System peredaran darah Crustacea disebut peredaran darah terbuka. Artinya darah beredar tanpa melaui pembuluh darah. Darah tidak mengandung hemoglobin, melainkan hemosiasin yang daya ikatnya terhadap O2 (oksigen) rendah.
4).    Sistem Pernafasan
Pada umumnya Crustacea bernafas dengan insang. Kecuali Crustacea yang bertubuh sangat kecil bernafas dengan seluruh permukaan tubuhnya.
5).    Alat Reproduksi
Alat reproduksi pada umumnya terpisah, kecuali pada beberap Crustacea rendah. Alat kelamin betina terdapat pada pasangan kaki ketiga. Sedangkan alat kelamin jantan terdapat pada pasangan kaki kelima. Pembuahan terjadi secara eksternal (di luar tubuh).
Dalam pertumbuhannya, udang mengalami ekdisis atau pergantian kulit. Udang dewasa melakukan ekdisis dua minggu sekali. Selain itu udang mampu melakukan autotomi (pemutusan sebagian anggota tubuhnya). Misalnya: uadang akan memutuskan sebagian pangkal kakinya, bila kita menangkap udang pada bagian kakinya. Kemudian kaki tersebut akan tumbuh kembali melalui proses regenerasi.

Klasifikasi Crustacea adalah sebagai berikut:
Berdasarkan ukuran tubuhnya Crustacea dikelompokkan sebagai berikut:
1).     Entomostraca (udang tingkat rendah)
Kelompok Entomostraca umumnya merupakan penyusunan zooplankton, adalah melayang-layang di dalam air dan merupakan makanan ikan.
Hewan ini dikelompokan menjadi emapt ordo, yaitu:
a).     Branchiopoda
Contohnya: Daphnia pulex dan Asellus aquaticus.
Hewan ini sering disebut kutu air dan merupakan salah satu  penyusun zooplankton. Pembiakan berlangsung secara Parthenogenesis.
b).    Ostracoda
Contoh: Cypris candida, Codona suburdana.
Hidup di air tawar dan laut sebagai plankton, tubuh kecil dan dapat bergerak dengan antena.
c).     Copecoda
Contoh: Argulus indicus, Cyclops.
Hidup dia ir laut dan air tawar, dan merupakan plankton dan parasit, segmentasi tubuhnya jelas.
d).    Cirripedia
Contoh: Lepas atau Bernakel, Sacculina.
Tubuh dengan kepala dan dada ditutupi karapaks berbentuk  cakram dan hidup di laut melekat pada batu atau benda lain. Cirripedia ada yang bersifat  parasit. Cara hidup Cirripedia beraneka ragam. Salah satu diantaranya  adalah Bernakel yang terdapat pada dasar kapal, perahu dan  tiang-tiang yang terpancang di laut atau mengapung di laut.
2).    Malakostraca (udang tingkat tinggi)
Hewan ini kebanyakan hidup di laut, adapula yang hidup di air tawar. Tubuhnya terdiri atas sefalotoraks yaitu kepala dan dada yang bersatu serta perut (abdomen).
Hewan ini dikelompokan dalam tiga ordo, yaitu:
a).     Isopoda
Tubuh pipih, dorsiventral, berkaki sama.
Contoh:
-    Onicus asellus (kutu perahu)
-    Limnoria lignorum
Keduanya adalah pengerek kayu.
b).    Stomatopoda
Contoh: Squilla empusa (udang belalang).
Hidup di laut, bentuk tubuh mirip belalang sembah dan mempunyai warna yang mencolok. Belakang kepala mempunyai karapaks. Kepala dilengkapi dengan dua segmen anterior yang dapat bergerak, mata dan antena.
c).     Decapoda (si kaki sepuluh)
Yang termasuk ordo ini adalah udang dan ketam. Hewan ini mempunyai sepuluh kaki dan merupakan kelompok udang yang sangat penting peranannya bagi kehidupan manusia. Decapoda banyak digunakan sebagai sumber makanan yang kaya denganprotein. Contohnya adalah udang, kepiting, ketam dan rajungan. Kepala – dada menjadi satu (Cephalothorax) yang ditutupi oleh karapakx. Tubuh mempunyai 5 pasang kaki atau sepuluh kaki sehingga disebut juga hewan si kaki sepuluh. Hidup di air tawar, dan beberapa yang hidup di laut.
Beberapa contoh Decapoda berikut uraiannya, yaitu:
-          Udang
  1. Penacus setiferus (udang windu), hidup di air payau, enak dimakan dan banyak dibudidayakan.
  2. Macrobrachium rasenbengi (udang galah), enak dimakan, hidup di air tawar dan banyak dibudidayakan.
  3. Cambarus virillis (udang air tawar)
  4. Panulirus versicolor (udang karang), hidup di air laut dan tidak memiliki kaki catut.
  5. Palaemon carcinus (udang sotong)
-          Ketam
  1. Portunus sexdentatus (kepiting)
  2. Neptunus peligicus (rajungan) / Pagurus sp.
  3. Scylla serrata (kepiting)
  4. Birgus latro (ketam kenari)
Peranan Crustacea bagi kehidupan manusia
Jenis Crustacea yang menguntungkan manusia dalam beberapa hal, antara lain:
1).     Sebagai bahan makanan yang berprotein tinggi, missal udang, lobster dan kepiting.
2).    Dalam bidang ekologi, hewan yang tergolong zooplankton menjadi sumber makanan ikan, misal anggota Branchiopoda, Ostracoda dan Copepoda.
Sedangkan beberapa Crustacea yang merugikan antara lain:
1).     Merusak galangan kapal (perahu) oleh anggota Isopoda.
2).    Parasit pada ikan, kura-kura, misal oleh anggota Cirripedia dan Copepoda
3).    Merusak pematang sawah atau saluran irigasi misalnya ketam.
  1. B. Hexapoda / Insecta
Insekta berasal dari bahasa latin, insecti yang berarti serangga. Insekta termasuk salah satu anggota dari fillum Arthropoda. Banyak anggota insekta yang dapat ditemukan disekitar kita misalnya lalat, kupu-kupu, kecoak, jangkrik, semut, nyamuk dan belalang. Anggota insekta sangat beragam, tetapi memiliki ciri khusus, yaitu kakinya berjumalah enam buah, sehingga disebut juga hexapoda (hexa = enam, podos = kaki). Tubuh terbagi menjadi tiga bagian yaitu kepala, dada, dan perut. Insekta merupakan satu-satnya invertebrate yang dapat terbang, dengan ukuran tubuh yang beragam. Dengan habitata yang sangat luas insekta mempunyai peranan yang penting dalam kehidupan manusia. Peranan yang menguntungkan anatar lain: penyerbukan tanaman oleh lebah atau insekta lain, tetapi ada juga yangmerugukan misalnya: wereng coklat menyerang hektaran tanaman padi.

Insekta memiliki beberapa ciri antara lain:
1).     Tubuh terbagi menjadi tiga bagian, yaitu kaput (kepala), toraks ( dada), dan abodemen (perut).
2).    Memiliki sepasang kaki pada setiap segmen toraks, sehingga jumlah kakinya tiga pasang dan berfungsi untuk berjalan.
3).    Kebanyakan insekta memiliki sayap pada segmen kedua dan segmen ketiga di daerah dada, pada jenis lain sayapnya tereduksi bahkan ada yang tidak memiliki sayap.
4).    Makanan insekta ada yang berupa sisa organisme lain, ada yang hidup sebagai parasit dalam tubuh (tumbuhan, hewan bahkan manusia), serta bersimbiosis dengan organisme lain.
5).    Alat pernapasan insekta berupa trakea.
6).    Alat ekresi berupa tubulus malpighi yang terletak melekat pada bagian posterior saluran pencernaan.
7).    System sirkulasinay terbuka.
8).    Organ kelamin insekta berumah uda artinya insekta jantan dan insekta betina terpisah, alat kelaminnya terletak pada segmen terakhir dari abodemen.
9).    Fertilasi terjadi secara internal.
10). Insekta mengalami ekdisis pada tahap tertentu selama perkembangan hidupnya.

System organ insekta/Hexapoda antara lain:
1).     Dada terdiri dari tiga segmen atau ruas yang terlihat jelas, yaitu dari depan prothoraks, mesothoraks, dan metathoraks dan pada setiap segmen terdapat sepasang kaki, sayapnya terdapat mesothoraks dan metathoraks. Pada insekta yang bersayap sepasang, sayap belakangnya mereduksi, mengecil dan disebut halter yang berfungsi sebagai alat keseimbangan. Tubuh insekta diperkuat dengan rangka luar atau eksoskelet dari chitine.
Susunan kaki pada insekta terdiri dari ruas-ruas yaitu:
a).     Panggul (coax)
b).    Gelang paha (trokanter)
c).     Paha (femur)
d).    Ruas betis (tibia)
e).     Ruas-ruas kaki (tarsus)
2).    Perut (abdomen)
Pada perut insekta ada sebelas segmen, pada stadium embrio segmen ditemukan lengkap, tetapi pada bentuk dewasa segmen dibagian poeterior menjadi alat reproduksi. Abdomen dalam bentuk dewasa tidak berkaki tetapi ada stadium larva mempunyai kaki. Pada abdomen terdapat spirakel, yaitu lubang pernapasan yang menuju tabung trakea. Anatomi internal terdiri beberapa system organ yang kompleks, yaitu system pencernaan, system pernapasan, system sirkulasi, system peneluaran zat, dan system saraf.
a).     Sistem Pencernaan
Insekta memiliki system pencernaan yang lengkap dan organ yang jelas untuk perombakan makanan dan penyerapan zat-zat makanan.
b).    Sistem Pernapasan
Insekta bernapas dengan system trakea yang berupa tabung bercabang yang dilapisi kitin. Oksigen masuk secara langsung dari trakea ke sel-sel tubuh. System trakea membuka ke bagian luar tubuh melalui spirakel, yaitu pori-pori yang dapat membuka dan menutup untuk mengatur aliran udara dan membatasi hilangnya air.
c).     Sistem Sirkulasi
Sistem sirkulasi insekta berupa system sirkulasi terbuka dengan organ sebuah jantung pembuluh yang berfungsi mempompa hemolimfa melalui sinus homosol (rongga tubuh).
d).    Sistem Pengeluaran Zat (Ekskresi)
Sistem pengeluaran insekta berupa tubulus melphigi yang melekat pada bagian posterior saluran pencernaan.
e).     Sistem Saraf
Sistem saraf insekta terdiri dari pasangan tali saraf ventral dengan beberapa ganglia segmental. Beberapa segmen ganglia anterior menyatu membentuk otak yang terletak dekat dengan anten, mata, dan organ indera lain yang terpusat dikepala.
Berdasarkan ada atau tidaknya sayap, Insecta digolongkan menjadi 2, yaitu sebagai berikut.
1).     Apterygota, tidak bersayap dan tidak mengalami metamorfosis. Contoh: Lepisma sacharina (kutu buku).
2).    Pterygota, mempunyai sayap. Pterygota terbagi atas 2 kelompok sebagai berikut.
a).     Eksopterygota (metamorfosis tidak sempurana)
Metamorfosis tidak sempurna (nemimetabola), tidak ada perbedaan bentuk yang nyata antara larva dan dewasa. Tahap perkembangannya adalah:
Telur        larva       dewasa.
Eksopterygota terdiri dari 4 ordosebagai berikut.
(1).   Orthoptera, contoh: belalang daun, kecoa.
(2).  Isoptera, contoh: capung.
(3).  Hemiptera, contoh: walang sangit.
(4).  Homoptera, contoh: wereng.
b).    Endopterygota (metamorfosis sempurna)
Metamorfosis sempurna, terdapat perbedaan bentuk yang nyata antara larva dan dewasa. Tahap perkembangannya adalah:
Telur        larva (ulat)       kepompong (pupa)      dewasa (imago).
Endopterygota terdiri dari 6 ordo sebagai berikut.
(1).   Coleoptera, contioh: kunang-kunang.
(2).  Diptera, contoh: nyamuk, lalat.
(3).  Hymenoptera, contoh: lebah madu.
(4).  Siphonoptera, contoh: kutu kepala.
(5).  Lepidoptera, contoh: kupu-kupu.
(6).  Neuroptera, contoh: undur-undur.
Peranan Insekta / hexapoda yang menguntungkan adalah:
  • Kupu-kupu atau lalat dapat membantu mempercepat proses penyerbukan pada tanaman berbuah.
  • Penghasil madu, yaitu lebah (Apis indica)
  • Penghasil bahan kain sutera, yaitu pupa kupu-kupu sutera (Bombyx mori).
Peranan insekta yang merugikan menusia adalah:
  • Vektor beberapa penyakit pada manusia, misalnya Plasmodium, penyebab penyakit
  • Menimbulkan gangguan pada manusia, misalnya kutu kepala (Pediculus capitis)
  • Sebagai hama tanaman pangan, misalnya wereng coklat (Nilaparvata lugens), walang sangit (Leptocorisa acuta)
  • Perusak gabah, oleh kutu gabah (Rhyzoperta doninica).
  • Perusak produk berbahan buku alam, misalnya rayap (Helanithermis sp.), dapat menghancurkan kayu-kayu karena didalam ususnya terdapat Protozoa yang bersimbiosis yaitu Trichonympha yang menghasilkan enzim pengurai selulosa, dan kutu buku Lepisma sacharina).

  1. C. Myriapoda
Myriapoda adalah gabungan dari kelas Chilopoda dan Diplopoda dengan tubuh beruas-ruas dan setiap ruas mempunyai satu pasang atau dua pasang kaki. Tubuh dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu kepala dan abdomen (perut). Hewan ini banyak dijumpai di daerah tropis dengan habitat di darat terutama tempat yang benyak mengandung sampah, misalnya kebun dan di bawah batu-batuan.

Ciri-ciri Myriapoda
1).     Tubuh bersegmen (beruas) tidak mempunyai dada jadi hanya kepala dan perut.
2).    Pada setiap ruas perut terdapat satu pasang atau 2 pasang kaki.
3).    Pada kepala terdapat 2 kelopak mata tunggal (ocellus), 1 pasang antena dan alat mulut.
4).    Susunan saraf tangga tali.
5).    System pernapasan dengan trakea. Mempunyai spirakel yang terdapat pada setiap ruas tubuhnya untuk keluar masuknya udara.
6).    System peredaran darah terbuka.
7).    Alat kelamin jantan dan betina terpisah, cara perkembangbiakan dengan cara bertelur.
8).    Hidup di darat, misal di bawah batu, dalam tanah, humus atau tempat lembab lainnya.

Klasifikasi Myriapoda:
Dalam penggolongannya myriapoda merupakan gabungan dari dua kelas yakni:
1). Kelas Chilopoda
Contoh: kelabang: Lithobius forticatus dan Scolopendra morsitans.
Ciri-ciri Chilopoda:
a).     Tubuh agak gepeng, terdiri atas kepala dan badan yang beruas-ruas (15 – 173 ruas). Tiap ruas memiliki satu pasang kaki, kecuali ruas (segmen) di belakang kepala dan dua segmen terakhirnya. Pada segmen di belakang kepala terdapat satu pasang “taring bisa” (maksiliped) yang berfungsi untuk membunuh mangsanya. Pada kepala terdapat sepasang antena panjang yang terdiri atas 12 segmen, dua kelompok mata tunggal dan mulut. Hewan ini memangsa hewan kecil berupa insecta, mollusca, cacing dan binatang kecil lainnya, sehingga bersifat karnivora.
b).    Alat pencernaan makanannnya sudah sempurna artinya dari mulut sampai anus. Alat ekskresi berupa dua buah saluran malphigi.
c).     Respirasi (pernafasan) dengan trakea yang bercabang-cabang dengan lubang yang terbuka hamper pada setiap ruas.
d).    Habitat (tempat hidup) di bawah batu-batuan/ timbunan tumbuhan yang telah membusuk. Kelas ini sering disebut Sentipede.
2). Kelas Diplopoda
Contoh: kaki seribu (Julus nomerensis)
Ciri-cirinya Diplopoda:
a).     Tubuhnya berbentuk silindris dan beruas-ruas (25 – 100 segmen) terdiri atas kepala dan bahan. Setiap segmen (ruas) mempunyai dua pasang kaki, dan tidak mempunyai “taring bisa” (maksiliped). Pada ruas ke tujuh, satu atau kadua kaki mengalami modifikasi sebagai oragan kopulasi.
b).    Pada kepala terdapat sepasang antena yang pendek, dua kelompok meta tunggal.
c).     Hidup di tempat yang lembab dan gelap dan banyak mengandung tumbuhan yang telah membusuk.
d).    Respirasi dengan trakea yang tidak bercabang.
e).     Alat ekskresi berupa dua buah saluran malphigi.
  1. D. Chelicerata
Chelicerata merupakan subfilum paling besar dalam Arthropoda, terdiri dari kelas Arachnida dan Horseshoe crab (mimi).
Arachinida
Anggota Arachnida meliputi kalajenking, laba-laba, tungau atau caplak. Kebanyakan hewan ini bersifat parasit yang merugikan menusia, hewan dan tumbuhan. Archnida bersifat karnivora sekaligus prodator. Tempat hidupnya adalah di darat.

Ciri-ciri Arachnida :
1).     Tubuh terbagi atas kepala-dada (sefalotoraks) dan perut yang dapat dibedakan dengan jelas, kecuali Acarina.
2).    Pada bagian kepala-dada tidak terdapat antenna, tetapi mempunyai beberapa pasang mata tunggal, mulut, kelisera dan pedipalpus.
3).    Mempunyai 4 pasang kaki pada kepala-dada.
4).    Alat ekskresi dilengkapi dengan saluran malphigi dan kelenjar coxal.
5).    Alat pernapasan berupa trakea, paru-paru buku atau insang buku.
6).    Alat kelamin jantan dan betina terpisanh, lubang kelamin terbuka pada bagian anterior abdomen, pembuahan internal (di dalam).
7).    System saraf tangga tali dengan ganglia dorsal (otak) dan tali saraf ventral dengan pasangan-pasangan ganglia
8).    Alat mulut dan alat pencernaan makanan terutama disesuiakan untuk mengisap serta memiliki kelenjar racun.
9).    Habitat (tempat hidup) di darat, pada umumnya tetapi ada pula sebagai parasit.
  1. a. Scorpionida
Contohnya:
-          Kalajengking (Vejovis sp, Hadrurus sp, Centrurus sp)
-          Ketonggeng (Buthus)
Hewan ini memiliki perut beruas0ruas dan ruas terakhir berubah manjadi alat pembela diri.
  1. b. Arachnoida
Contohnya adalah segala macam laba-laba, antara lain :
-          Laba-laba jarring kubah (terdapat di Bostwana, Afrika Selatan)
-          Laba-laba primitive Liphistius (di rimba Asia Tenggara)
-          Laba-laba penjerat (di Malaysia)
-          Laba-laba pemburu (di Meksiko)
-          Laba-laba srigala
-          Laba-laba beracun Latrodectes natans dan Laxosceles recluse
-          Tarantula (Rhechostica hentz)
Umumnya laba-laba mempunyai perut tidak beruas-ruas.
  1. c. Aracina
Contohnya:
-          Caplak kudis (Sacroptes scabiei)
-          Caplak unggas (Dermanyssus)
-          Caplak sapi (Boophilus annulatus)
-          Ungau (Dermacentor sp.)
Ciri khas yang terdapat pada tubuh hewan ini adalah tubuh tidak berbuku-buku, umumnya parasit pada burung dan mamalia termasuk manusia.
Arachnida bermanfaat untuk pengendalian populasi serangga terutama serangga hama. Akan tetapi hewan ini juga banyak merugikan manusia terutama hewan Acarina misalnya:
  1. Caplak menyebabkan gatal atau kudis pada manusia
  2. Psoroptes equi menyebabkan kudis pada ternak domba, kelinci, kuda.
Ododectes cynotis (tungau kudis telinga) menyerang anjinga dan kucing.

Sabtu, 15 Desember 2012

mollusca

 Mollusca








Mollusca (dalam bahasa latin, molluscus = lunak) merupakan hewan yang bertubuh lunak.Tubuhnya lunak dilindungi oleh cangkang, meskipun ada juga yang tidak bercangkang.Hewan ini tergolong triploblastik selomata.

CIRI – CIRI MOLUSKA
a. Triploblastik Selomata
b. Tubuh Simetri Bilateral
c. Peredaran darah terbuka kecuali cephalopoda
d. Ekskresi berupa ginjal
e. Punya cangkang dari kalsium karbonat
f. Kosmopolit (bisa ditemukan di berbagai tempat)
g. Beberapa bernafas dengan paru – paru
h. Pencernaan terdiri dari mulut, usus, kelenjar pencernaan, dan anus
i. Saraf terdiri dari ganglion padat, ganglion viseral, ganglion otak
j. Organ dalam dibungkus oleh lapisan mantel

Klasifikasi
Mollusca merupakan filum terbesar dari kingdom animalia.Molluska dibedakan menurut tipe kaki, posisi kaki, dan tipe cangkang, yaitu Gastropoda, Pelecypoda, dan Cephalopoda.

Gastropoda

gastropoda
Gastropoda (dalam bahasa latin, gaster = perut, podos = kaki) adalah kelompok hewan yang menggunakan perut sebagai alat gerak atau kakinya.Misalnya, siput air (Lymnaea sp.), remis (Corbicula javanica), dan bekicot (Achatia fulica).Hewan ini memiliki ciri khas berkaki lebar dan pipih pada bagian ventrel tubuhnya.Gastropoda bergerak lambat menggunakan kakinya.
Gastropoda darat terdiri dari sepasang tentakel panjang dan sepasang tentakel pendek.Pada ujung tentakel panjang terdapat mata yang berfungsi untuk mengetahui gelap dan terang.Sedangkan pada tentakel pendek berfungsi sebagai alat peraba dan pembau.Gastropoda akuatik bernapas dengan insang, sedangkan Gastropoda darat bernapas menggunakan rongga mantel.

Pelecypoda
Pelecypoda diidentefikasikan sebagai kerang (Anadara sp.), tiram mutiara (Pinctada margaritifera dan Pinctada mertinsis), kerang raksasa (Tridacna sp.), dan kerang hijau (Mytilus viridis).
Pelecypoda memiliki ciri khas, yaitu kaki berbentuk pipih seperti kapak.Kaki Pelecypoda dapat dijulurkan dan digunakan untuk melekat atau menggali pasir dan lumpur.Pelecypoda ada yang hidup menetap dan membenamkan diri di dasar perairan.Pelecypoda mampu melekat pada bebatuan, cangkang hewan lain, atau perahu karena mensekresikan zat perekat.
Pelecypoda memiliki dua buah cangkang pipih yang setangkup sehingga disebut juga Bivalvia.Kedua cangkang pada bagian tengah dorsal dihubungkan oleh jaringan ikat (ligamen) yang berfungsi seperti engsel untuk membuka dan menutup cangkang dengan cara mengencangkan dan mengendurkan otot.Cangkang tersusun dari lapisan periostrakum, prismatik, dan nakreas.Pada tiram mutiara, jika di antara mantel dan cangkangnya masuk benda asing seperti pasir, lama-kelamaan akan terbentuk mutiara.Mutiara terbentuk karena benda asing tersebut terbungkus oleh hasil sekresi palisan cangkang nakreas.Pelecypoda tidak memiliki kepala.Mulutnya terdapat pada rongga mantel, dilengkapi dengan labial palpus.
Pelecypoda tidak memiliki rahang atau radula.Maka makanannya berupa hewan kecil seperti protozoa, diatom, dan sejenis lainnya.Insang Pelecypoda berbentuk lembaran sehingga hewan ini disebut juga Lamellibranchiata (dalam bahasa latin, lamella = lembaran, branchia = insang).Lembaran insang dalam rongga mantel menyaring makanan dari air yang masuk kedalam rongga mantel melalui sifon (corong).Sistem saraf Pelecypoda terdiri dari tiga pasang ganglion yang saling berhubungan.Tiga ganglion tersebut adalah ganglion anterior, ganglion pedal, dan ganglion posterior.Reproduksi Pelecypoda terjadi secara seksual.Organ seksual terpisah pada masing-masing individu.Fertilisasi terjadi secara internal maupun eksternal.Pembuahan menghasilkan zigot yang kemudian akan menjadi larva.

Cephalopoda
Cephalopoda (dalam bahasa latin, chepalo = kepala, podos = kaki) merupakan Mollusca yang memiliki kaki di kepala.Anggota Cephalopoda misalnya sotong (Sepia officinalis), cumi-cumi (loligo sp.), dan gurita (Octopus sp.)Hidup Cephalopoda seluruhnya di laut dengan merayap atau berenang di dasar laut.Makananya berupa kepiting atau invertebrata lainnya.Sebagai hewan pemangsa, hampir semua Cephalopoda bergerak cepat dengan berenang.Kebanyakan Cephalopoda memiliki organ pertahanan berupa kantong tinta.Kantong tinta berisikan cairan seperti tinta berwarna coklat atau hitam yang terletak di ventral tubuhnya.Tinta ini akan di keluarkan jika hewan ini merasa terancam dengan cara menyemburkannya.Cephalopoda memiliki kaki berupa tentakel yang berfungsi untuk menangkap mangsanya.Cephalopoda memiliki sistem saraf yang berpusat di kepalanya menyerupai otak.Untuk reproduksi hewan ini berlangsung secara seksual.Cephalopoda memiliki organ reproduksi berumah dua (dioseus).Pembuahan berlangsung secra internal dan menghasilkan telur.


PERAN MOLUSKA
a. Bahan Makanan. Contoh : Cumi – cumi , Tiram.
b. Obat – obatan. Contoh : Cangkang Kerang.
c. Penghasil Mutiara. Contoh : Kerang Mutiara.
d. Cindera mata. Contoh : Cangkang kerang.
e. Merusak tanaman budidaya. Contoh : Bekicot.
f. Vektor penyakit. Contoh : Siput air.

Jumat, 14 Desember 2012

Annelida


 Annelida



Annelida (dalam bahasa latin, annulus = cincin) atau cacing gelang adalah kelompok cacing dengan tubuh bersegmen.

Berbeda dengan Platyhelminthes dan Nemathelminthes, Annelida merupakan hewan tripoblastik yang sudah memiliki rongga tubuh sejati (hewan selomata).Namun Annelida merupakan hewan yang struktur tubuhnya paling sederhana. Annelida dapat hidup di berbagai tempat, baik di air tawar, air laut, atau daratan. Umumnya hidup bebas, meskipun ada juga yang bersifat parasit.
Filum Annelida terdiri dari cacing berbuku-buku seperti cacing tanah. Perkembangan buku-buku badan ini memungkinkan adanya pembentukan fungsi yang berbeda dalam ruas badan (segmentasi) yang berbeda.

ciri-ciri annelida
•Merupakan kelompok cacing dengan tubuh bersegmen.
•Tiap ruas dibatasi oleh sekat ( septum ).
•Pencernaan sempurna.
•Merupakan hewan triploblastik yang sudah memiliki rongga tubuh sejati
 ( hewan selomata ).
•Memiliki panjang tubuh sekitar 1 mm hingga 3 m.
•Bentuk tubuh : simetris bilateral dan bersegmen menyerupai cincin.
•Cara hidup : bebas , sebagian sebagai parasit à menempel pada vertebrata 
termasuk manusia.
•Habitat : di dasar laut , perairan tawar , ditanah / ditempat lembab.
•Reproduksi : - seksual : dengan pembentukan gamet.
                     - aseksual - fregmentasi  berfregmentasi.


Reproduksi 
Annelida umumnya bereproduksi secara seksual dengan pembentukan gamet. Beberapa jenis dapat bereproduksi secara aseksual dengan fragmentasi, kemudian beregenerasi.Organ kelamin jantan (testis) dan organ kelamin betina (ovarium) ada yang terdapat padasatu individu (hermafrodit) dan ada yang terpisah pada individu yang berbeda(gonokoris).
Klasifikasi
 
a. Polychaeta
Kebanyakan Polychaeta hidup di laut serta memiliki parapodia dan setae. Parapodia adalah kaki seperti dayung (sirip) digunakan untuk berenang sekaligus bertindak sebagai alat pernafasan. Setae adalah bulu-bulu yang melekat pada parapodia, yang membantu polychaeta melekat pada substrat dan juga membantu mereka bergerak. Cacing kerang, seperti Nereis adalah pemangsa yang aktif. Banyak yang memiliki kepala yang berkembang baik, dengan rahang bagus, mata dan organ peraba lainnya.
b. Oligochaeta
Oligochaeta contohnya adalah cacing tanah, yang cenderung memiliki sedikit setae yang bergerombol secara langsung dari tubuhnya. Cacing tanah memiliki kepala atau parapodia yang kurang berkembang. Pergerakannya dengan gerak terkoordinasi dari otot-otot tubuh dibantu dengan setae.
Cacing tanah tinggal dalam tanah lembab, karena badan yang lemnan digunakan untuk pertukaran udara. Cacing tanah adalah pemakan sampah yang mengekstraks sisa-sisa bahan organic dari tanaha yang dimakan. Faring berotot menarik makanan ke mulut, makanan yang sudah dicerna disimpan di tembolok lalu ke rempela.

Sistem pembuangan (ekskresi) berupa tabung nephridia bergelung di setiap segmen dengan dua lubang; satu corong bersilia yang mengumpulkan cairan coelom, dan satu lainnya adalah lubang keluar tubuh. Antar dua lubang itu, tabung nephridia membuang zat sampah dari saluran peredaran darah.

Darah merah bergerak ke arah dengan sebuah pembuluh darah dorsal dan dipompa oleh lima pasang jantung (lengkung aorta) menuju pembuluh ventral. Cacing tanah bersifat hermaphrodit, memilliki testis dengan saluran semen, dan ovarium dengan penerima semen. Perkawinan dilakukan dengan melibatkan dua cacing yang saling parallel dalam posisi berlawanan dan saling bertukar sperma. Setiap cacing memiliki klitellum yang mengeluarkan lendir, untuk melindungi sperma dan telur dari kekeringan.

c. Hirudinea
Kelas Hirudinea contohnya lintah. Kebanyakan tinggal di air tawar, tetapai ada yang di laut atau daratan. Setiap gelang tubuh memiliki beberapa alur mendatar. Lintah memunculkan pengisap anterior kecil sekitar mulutnya dan pengisap posterior yang besar. Meskipun beberapa diantaranya adalah predator yang hidup bebas, kebanyakan adalah pemakan cairan. Pengisap darah dapat mencegah penggumpalan darah dengan zat hirudin yang dikeluarkan dari ludah.
Peranan Annelida dalam kehidupan  :
Annelida dalam kehidupan manusia dapat menguntungkan antara lain: beberapa jenis Annelida dapat dimakan yaitu : Eunice viridis (cacing palolo) dan Lysidice (cacing wawo). Selain itu cacing tanah dapat menggemburkan tanah dan membuat lubang-lubang di tanah sehingga terjadi aerasi. Dengan demikian oksigen dapat masuk ke dalam tanah. Cacing tanah dapat pula menghancurkan sampah sehingga dapat membantu pengembalian mineral dalam ekosistem tanah.
Selain itu cacing tanah dapat dimanfaatkan sebagai makanan ikan, bahkan sekarang cacing tanah digunakan sebagai obat dan untuk meningkatkan vitalitas tubuh. Hirudinea medicinalis dapat menghasilkan zat hirudin yang berguna untuk zat anti koagulasi (anti pembekuan darah). Sedangan kelompok Annelida yang merugikan yaitu pacet yang dapat menghisap darah manusia atau vertebrata lainnya.

  


Kamis, 13 Desember 2012

Nematoda

Filum Nemathelminthes (Nematoda)


Filum Nemathelminthes (nematos : benang dan helminthes : cacing) atau nematode sering pula disebut cacing gilig. Nematoda ini hidup bebas di berbagai tempat (perairan tawar, asin dan didalam tanah). Sisanya sebagai parasit di tubuh hewan atau tumbuhan.
 Anggota filum Nematoda memiliki panjang tubuh antara 1 mm hingga lebih dari 1 m. Tubuh silindris, tak bersegmen, dan bagian ujungnya meruncing membentuk ujung yang halus ke arah posterior sehingga menjadi suatu ujung buntu pada bagian kepala. Permukaan tubuh dilapisi kutikula. Nematoda memiliki pencernaan sempurna, tetapi tidak memiliki sistem sirkulasi. Nutrisi diangkut ke seluruh tubuh melalui cairan tubuh dalam pseudoselom. Otot dapat memanjang dan berkontraksi.

Umumnya Nematoda bereproduksi secara seksual dengan fertilisasi internal. Zigot dapat bertahan dalam kondisi buruk. Diperkirakan terdapat sekitar 90.000 spesies Nematoda yang hidup di habitat akuatik, tanah yang lembab, didalam jaringan tumbuhan, serta didalam cairan dan jaringan hewan.


Cacing gilig atau nematoda yang hidup bebas, berperan penting dalam pembusukan dan daur ulang mineral. Namun banyak Nematoda merupakan hama pertanian yang menyerang akar tumbuhan.


Karakteristik Nematoda
1)      Bilateral simetris, triploblastik, pseudoselomatik, tidak bersegmen.
2)      Tubuh ramping silindris, ditutupi oleh kutikula yang kuat
3)      Saluran pencernaan lengkap, bentuk lurus (tabunag) dimulai mulut sampai 
         anus.
4)      Tubuh dilengkapi serabut otot longitudinal.
5)      Tidak mempunyai alat respirasi, sirkulasi, dan alat ekskresi sederhgana.
6)     Memiliki cincinsaraf yang mengelilingi esophagus, 6 saraf anteriror, 6 atau 
         lebih saraf posterior.
                7)      Jenis kelamin terpisah, jantan lebih kecil dari betina. Gonad bersambungan 
                         dengan saluran reproduksi, fertilisasi internal, telur kecil ditutupi oleh kitin. 
                         Perkembangan langsung, tidak ada reproduksi aseksual.

Berikut ini beberapa Nematoda yang bersifat parasit :
  1. Filaria
Filaria (microfilaria) hidupnya didalam lambung nyamuk culex,lalu menularkannya ke manusia. Microfilaria ini menuju pembuluh limfa menjadi dewasa. Akibatnya cacing dewasa dapat menyumbat dan merusak kelenjar tersebut dan terjadi penyakit elephantiasis (kaki gajah) penyakit  ini desebabkan spesies Wuchereria bancrofti.
  1. Trichinella spiralis (cacing otot)
Hidupnya parasit didalam usus manusia, babi dan tikus. Penyakit ini disebabkan jika manusia memakan daging babi yang dimasak tidak sempurna alias belum matang (masih mengandung larva Trichinella). Larva ini membentuk sista dan berada pada jaringan otot, larva tersebut berkembang didalam usus halus menjadi dewasa. Cacing dewasa akan menuju ke jaringan otot atau otak dan menyebabkan kerusakan jaringan yang menimbulkan kematian. Penyakit ini disebut trikinosis.
  1. Enterobius vermicularis (cacing kremi)
Sering juga disebut dengan Oxyris vermicularis, ukuran cacing betina 9-15mm, sedangkan jantan 3-5mm. cacing ini berkembang didalam usus besar manusia. Pada saat akan bertelur, biasanya menuju ke anus sehingga penderita akan merasa gatal dan cenderung menggaruknya. Dengan demikian autoinfeksi dapat terjadi karena telur cacing kembali masuk kedalam tubh melalui tangan kita. Cara penularan lainnya disebut retroinfeksi yaitu terjadi jika telur-telur yang terdapat disekitar anus menetas dan masuk kembali ke usus besar.
  1. Ancytostoma duodenale(cacing tambang)
Spesies ini bersama Necator americanus merupakan penyebab penyakit tambang di Indonesia. Ancytostoma duodenale hidup parasit didalam usus dua belas jari, panjang tubuh 1 sampai 1,5 cm. pada bagian anterior terdapat mulut yang dilengkapi dengan alat kait berupa gigi kitin, ini berguna untuk melekat pada dinding usus dan menghisap darah manusia. Cacing tambang dapat menghasilkan zat antibeku darah sehingga dapat menyebabkan penyakit anemia.
  1. Ascaris lumbricoides(cacing perut)
Biasanya ini terdapat pada usus halus manusia sehingga dikenal juga dengan cacing usus. Cacing betina berukuran panjang 20 sampai 40 cm dan garis tengahnya 0,5 cm. cacing ini tidak memiliki system pernapasan sehingga pertukaran gas dilakukan  melalui permukaan tubuh. Cacing betina lebih besar dari cacing jantan. Pada cacing betina ujung posterior berbentuk lurus, sedangkan pada cacing jantan bengkok.

Beberapa jenis Nematoda yang merugikan, yaitu:
1) Ascaris lumbricoides, hidup sebagai parasit pada usus halus manusia. Larvanya masuk bersama–sama makanan.
2) Necator americanus, parasit pada manusia, larva masuk dengan cara menembus kulit kaki.
3) Oxyuris vermicularis, cacing kremi, larvanya masuk bersama makanan. Cacing betina saat bertelur menuju anus.
4) Wucheria bancrofti dan Filaria brancrofti, hidup parasit pada pembuluh limfa manusia, menyebabkan penyakit Filariasis atau elephantiasis (kaki gajah), vektornya nyamuk Culex.

Selasa, 11 Desember 2012

platyhelminthes

Platyhelminthes



Platyhelminthes (dalam bahasa yunani, platy = pipih, helminthes = cacing) atau cacing pipih adalah kelompok hewan yang struktur tubuhnya sedah lebih maju dibandingkan porifera dan Coelenterata.Tubuh Platyhelminthes memiliki tiga lapisan sel (triploblastik), yaitu ekstoderm, mesoderm, dan endoderm.

Ciri-ciri Platyhelminthes:
  1. Memiliki tiga lapisan tubuh (triploblastik)
  2. Tidak memiliki rongga tubuh (aselomata)
  3. Simetri bilateral
  4. Memiliki sistem syaraf (tangga tali) berupa Ganglion anterior
  5. Sistem pencernaan satu lubang berupa rongga gastrovaskuler, ekskresi dengan sel api.
  6. Tidak memiliki sitem sirkulasi, respirasi.
  7. hidup sebagai parasit, mempunyai alat isap akan tetapi juga ada yang hidup bebas.
  8. bersifat hermaprodit, reproduksi generatif dengan perkawinan silang, secara vegetatif dengan membelah diri (fragmentasi).
  9. Hidup di air tawar/laut, tempat lembab, atau di dalam tubuh hewan lain.

Klasifikasi

Platyhelminthes dibedakan menjadi tiga kelas, yaitu Turbellaria (cacing berambut getar), Trematoda (cacing isap), dan Cestoda (cacing pita).

Turbellaria (Cacing berambut getar)

Turbellaria adalah platihelminthes yang memiliki silia pada permukaan tubuhnya yang berfungsi sebagai alat gerak. Salah satu contoh turbellaria adalah Dugesia. Bentuk tubuh bagian depan (anterior) Dugesia berbentuk segitiga dan terdapat sepasang bintik mata. Bintik mata itu berfungsi sebagai pembeda keadaan gelap dan terang. Dugesia juga memiliki indera pembau yang disebut aurikel. Aurikel ini di gunakan Dugesia saat mencari makananya. Dugesia merupakan hewan hermafrodit, namun reproduksi seksual Dugesia harus dilakukan dua individu. Zigot yang terbentuk berkembang tanpa melalui fase larva. Sedangkan reproduksi aseksualnya dilakukan dengan cara fragmentasi dan bagian potongan tubuhnya itu akan melakukan regenerasi dengan daya regenerasi yang sangat tinggi sehingga membentuk individu baru.

Trematoda(Cacing isap)

Trematoda disebut cacing isap karena cacing ini memiliki alat pengisap di bagian depan (anterior) tubuhnya. Alat penghisap digunakan untuk menempel pada tubuh inang. Trematoda merupakan hewan parasit, dia mengambil mekanan berupa cairan tubuh atau jaringan inangnya saat ia menempel. Salah satu contoh trematoda adalah Fasciola hepatica. Fasciola hepatica memiliki Daur hidup yang kompleks karena melibatkan setidaknya dua inang. Inang utama dan inang perantara.

Cestoda (Cacing pita)

Cestoda disebut cacing pita karena bentuknya yang pipih panjang seperti pita yang terdiri dari bagian skoleks, leher, dan proglotid. Pada skoleks terdapat alat penghisap dan kait (rostelum). Alat penghisap dan kait digunakan untuk menempel pada tubuh inang. DI bagian belakan skoleks pada bagian leher terbentuk proglotid. Setiap proglotid mengandung organ kelamin janatan dan betina.
Inang utama cacing cestoda dewasa adalah vertebrata termasuk manusia. Cestoda menghisap sari makanan dari usus halus ingangnya. Oleh karena itu cestoda disebut hewan parasit. Taenia saginata adalah cestoda dengan sapi sebagai perantara. Sedangkan Taenia solium adalah cestoda dengan babi sebagai perantaranya.