Minggu, 10 Maret 2013

otot

A. Pengertian Otot

Otot merupakan suatu organ/alat yang dapat bergerak ini adalah sutau penting bagi organisme. Gerak sel terjadi karena sitoplasma merubah bentuk. Pada sel-sel sitoplasma ini merupakan benang-benang halus yang panjang disebut miofibril. Kalau sel otot yang mendapatkan rangasangan maka miofibril akan memendek, dengan kata lain sel oto akan memendekkan dirinya kearah tertentu.
Otot merupakan jaringan pada tubuh hewan yang bercirikan mampu berkontraksi, aktivitas biasanya dipengaruhi oleh stimulus dari sistem saraf. Unit dasar dari seluruh jenis otot adalah miofibril yaitu struktur filamen yang berukuran sangat kecil yang tersusun dari protein kompleks , yaitu filamen aktin dan miosin. Pada saat berkontraksi, filameb-filamen tersebut saling bertautan yang mendapatkan energi dari mitokondriadi sekitar miofibil.
Terdapat pula macam – macam otot yang berbeda pada vertebrata. Yang pertama ialah otot jantung, yaitu otot yang menyusun dinding jantung. Otot polos terdapat pada dinding semua organ tubuh yang berlubang (kecuali jantung). Kontraksi otot polos yang umumnya tidak terkendali, memperkecil ukuran struktur-struktur yang berlubang ini. Pembuluh darah, usus, kandung kemih dan rahim merupakan beberapa contoh dari struktur yang dindingnya sebagian besar terdiri atas otot poos. Sehingga kontraksi otot polos melaksanakan bermacam-macam tugas seperti meneruskan makanan kita dari mulut ke saluran pencernaan, mengeluarkan urin, dan mengirimkan bayi ke dunia.Otot kerangka, seperti namanya, adalah otot yang melengkat pada kerangka. Otot ini dikendalikan dengan sengaja. Kontraksinya memungkinkan adanya aksi yang disengaja seperti berlari, berenang, mengerjakan alat-alat, dan bermain bola. Akan tetapi, apabila otot jantung, otot polos, ataupun otot kerangka atau lurik memeberikan suatu ciri, maka otot tersebut merupakan alat yang menggunakan energi kimia dan makanan untuk melakukan kerja mekanisme.
MACAM –MACAM OTOT
Dalam garis besarnya sel otot dapat dibagi menjadi 3(tiga) golongan yaitu :
1. Otot Polos
Otot polos terdiri dari sel-sel otot polos. Sel otot ini bentuknya seperti gelendongan, dibagian tengan terbesar dankedua ujungnya meruncing. Otot polos memilki serat yang arahnya searah panjang sel tersebut miofibril. Serat miofilamen dan masing-masing mifilamen teridri dari protein otot yaitu aktin dan miosin. Otot polos bergerak secara teratur, dan tidak cepat lelahg. Walaupun tidur. Otot masih mampu bekerja. Otot polos terdapat pada alat-alat dinding tubuh dalam, misalnya pada dinding usus, dinding pembuluh darah, pembuluh limfe, dinding saluran pencernaan, takea, cabang tenggorok, pada muskulus siliaris mata, otot polos dalam kulit, saluran kelamin dan saluran ekskresi
Ciri-ciri otot polos adalah sebagai berikut:

1. Berbentuk gelendong

2. Satu sel pada masing-masing sel.

3. Tidak memiliki garis melintang.

4. Bekerja di luar kesadaran kita,sehingga disebut otak tak sadar.
Cara kerja otot polos
Bila otot p[olos berkontraksi, maka bagian tengahnya membesar dan otot menjadi pendek. Kerutan itu terjadi lambat, bila otot itu mendapat suatu rangsang, maka reaksi terhadap berasal dari susunan saraf tak sadar (otot involunter), oleh karena itu otot polos tidak berada di bawah kehendak. Jadi bekerja di luar kesadaran kita.
2. Otot lurik
Sel-sel otot lurik berbentuk silindris atau seperti tabung dan berinti banyak, letaknya di pinggir, panjangnya 2,5 cm dan diameternya 50 mikron. Sel otot lurik ujungnya sel nya tidak menunjukkan batas yang jelas dan miofibril tidak homogen akibatnya tampak serat-serat lintang. Otot lurik di bedakan menjadi 3 macam, yaitu : otot rangka, otot lurik, dan otot lingkar. Otot-otot rangka mempunyai hubungan dengan tulang dan berfungsi menggerakkan tulang. Otot ini bila di lihat di bawah mikroskop, maka tampak susunannya serabut-serabut panjang yang mengandung banyak inti sel, dan tampak adanya garis-garis terang di selingi gelap yang melintang (Ville,1984).
Otot-otot kulit seperti yang terdapat pada roman muka termasuk otot-otot lurik berada di bawah kehendak kita. Perlekatannya pda tulang dan kulit, tetapi ada juga terdapat dalam kulit seluruhnya. Otot-otot yang merupakan lingkaran di sebuah otot lingkaran, misalnya otot yang mengelilingi mulut dan mata


Otot ini memiliki beberapa ciri diantaranya:

1. Sel otot lurik berbentuik silindris, memanjang dan mempunyai inti sel.

2. Terlihat garis selang-seling jika dilihat dengan mikroskop.

3. Otot ini bekerja dalam kendali pikiran dan kesadaran klita.Karenanya otot ini disebut otot sadar.

Cara kerja otot lurik
Bila otot lurik berkontraksi, maka menjadi pendek dan setiap serabut turut dengan berkontraksi. Otot-otot jeis ini hanya berkontraksi jika di rangsangan oleh rangsangan daraf sadar (otot valunter). Kerja otot lurik adalah bersifat sadar, karena itu disebut otot sadar, artinya bekerja menurut kemauan, karena itu di sebut otot sadar, artinya bekerja menurut kemauan atau perintah otak. Reaksi kerja otot lurik terhadap perangsang cepat tapi tidak tahan kelelahan.
3. Otot jantung
Otot jantung merupakan otot “istimewa”. Otot ini bentuknya seperti otot lurik perbedaanya ialah bahwa serabutnya bercabang dan bersambung satu sama lain. Berciri merah khas dan tidak dapat dikendalikan kemauan. Kontraksi tidak di pengaruhi saraf, fungsi saraf hanya untuk percepat atau memperlambat kontraksi karena itu disebut otot tak sadar. Otot jantung di temukan hanya pada jangtung (kor), mempunyai kemampuan khusus untuk mengadakan kontraksi otomatis dan gerakan tanpa tergantung pada ada tidaknya rangsangan saraf. Cara kerja otot jantung ini disebut miogenik yang membedakannya dengan neurogonik.
Otot ini hanya terdapat pada otot jantung.Otot ini dikelompokkan tersendiri karena perbedaan sifatnya denngan kedua kelompok yang lain. Dilihat dari struktur penampangnya,otot jantung mmirip dengan otot lurik karena adanya warna gelap terang ddddi sepanjang otot tersebut. Akan tetapi berbeda dengan otot lurik,otot jantung memiliki ssifat sebagaimana otot polos yaitu: bekerja di luar kesadaran dan kontrol ppikiran kita.

Rabu, 06 Februari 2013

KONSEP 5R dalam PENGETAHUAN LINGKUNGAN



 KONSEP 5R dalam PENGETAHUAN LINGKUNGAN

Dalam istilah lingkungan konsep 5 R sudah sering Anda dengar atau mungkin kali ini baru Anda dengar. Konsep 5 R sendiri berasal dari 5 kata dalam bahasa Inggris yaitu Reduce (Mengurangi), Reuse (Menggunakan kembali), Recycle(Mendaur Ulang), Replace (Menggunakan kembali) dan Replant (Menanam Kembali).
Istilah – istilah ini sering disebutkan dalam upaya melestarikan lingkungan hidup. Untuk dapat diterapkan, berikut ini dijelaskan tentang konsep 5 R.

1. Recycle
Recycle atau mendaul ulang adalah kegiatan mengolah kembali atau mendaur ulang. Pada perinsipnya, kegitan ini memanfaatkan barang bekas dengan cara mengolah materinya untuk dapat digunakan lebih lanjut. Contohnya adalah memanfaatkan dan mengolah sampah organik untuk dijadikan pupuk kompos.

2. Reuse
Reuse atau penggunaan kembali adalah kegiatan menggunakan kembali material atau bahan yang masih layak pakai. Sebagai contoh, kantong plastik atau kantng kertas yang umumnya didapa dari hasil kita berbelanja, sebaiknya tidak dibuang tetapi dikumpulkan untuk digunakan kembali saat dibutuhkan. Contoh lain ialah menggunakan baterai isi ulang.

3. Reduce
Reduce atau Pengurangan adalah kegiatan mengurangi pemakaian atau pola perilaku yang dapat menguarangi produksi sampah serta tidak melakukan pola konsumsi yang berlebihan. Contoh menggunakan alat-alat makan atau dapur yang tahan lama dan berkualitas sehingga memperpanjang masa pakai produk atau mengisi ulang atau refill produk yang dipakai seperti aqua galon, tinta printer serta bahan rumah tangga seperti deterjen, sabun, minyak goreng dan lainnya. Hal ini dilakukan untuk mengurangi potensi bertumpuknay sampah wadah produk di rumah Anda.

4. Replace
Replace atau Penggantian adalah kegiatan untuk mengganti pemakaian suatu barang atau memakai barang alernatif yang sifatnya lebih ramah lingkungan dan dapat digunakan kembali. Upaya ini dinilai dapat mengubah kebiasaan seseorang yang mempercepat produksi sampah. Contohnya mengubah menggunakan kontong plastik atau kertas belanjaan dengan membawa tas belanja sendiri yang terbuat dari kain.

5. Replant
Replant atau penamanan kembali adalah kegiatan melakukan penanaman kembali. Contohna melakukan kegiatan kreatif seperti membuat pupuk kompos dan berkebun di pekarangan rumah. Dengan menanam beberapa pohon, lingkungan akanmenjadi indah dan asri, membantu pengauran suhu pada tingkat lingkungan mikro (atau sekitar rumah anda sendiri), dan mengurnagi kontribusi atas pemanasan global.

Dengan menerapkan konsep 5 R yang telah dibahas, kita dapat ikut serta dalam melestarikan dan memlihara lingkungan agar tidak rusak atau tercemar.

Jumat, 11 Januari 2013

Keseimbangan & Perubahan Lingkungan

Keseimbangan & Perubahan Lingkungan

A.   Keseimbangan Lingkungan 

Lingkungan dikatakan seimbang (equilibrium) apabila memiliki ciri-ciri antara lain :
  1. Lingkungan yang didalamnya terdapat pola-pola interaksi, meliputi : arus energi, daur materi, rantai makanan, jaring-jaring makanan, piramida ekologi, daur biogeokimia, dan produktivitas. Melalui pola-pola interaksi tersebut, pertumbuhan dan perkembangan organisme berlangsung secara alami, sehingga tidak ada organisme yang mendominasi terhadap organisme lainnya.
  2. Lingkungan yang homeostatis, yaitu lingkungan yang mampu mempertahankan terhadap gangguan alam, baik gangguan secara alami maupun buatan.
  3. Lingkungan yang memiliki daya dukung lingkungan, yaitu lingkungan yang mampu mendukung semua kehidupan organisme, karena dalam lingkungan terdapat berbagai sumber daya alam (hayati dan non hayati).
  4. Terbentuknya lingkungan yang klimaks, yaitu lingkungan yang banyak ditumbuhi pohon-pohon (terbentuknya hutan).
Keseimbangan lingkungan merupakan keseimbangan yang dinamis, artinya keseimbangan yang dapat mengalami perubahan. Tetapi perubahan ini bersifat menjaga keseimbangan komponen lain, bukan berarti menghilangkan komponen yang lainnya. Karena perubahan komponen yang bersifat drastis akan mempengaruhi perubahan komponen lainnya. Sebagai contoh hilangnya/musnahnya salah satu komponen (tingkatan trofi) pada piramida ekologi atau rantai makanan maka menyebabkan dampak perubahan pada komponen sebelumnya maupun sesudahnya. Hal inilah yang mengakibatkan lingkungan tersebut menjadi tidak stabil.

Manusia memiliki peran yang sangat penting untuk menciptakan keseimbangan lingkungan. Melalui akal-pikiran, kemajuan teknologi, dan sifat keserakahan, manusia berusaha memanfaatkan (mengeksploitasi) sumber daya alam semaksimal mungkin. Sehingga semakin besar jumlah penduduknya menyebabkan penurunan keseimbangan lingkungan. Faktor yang mempengaruhi dinamika penduduk (jumlah penduduk) antara lain : Natalitas (kelahiran), Mortalitas (kematian), Imigrasi (masuknya penduduk), dan Emigrasi (keluarnya penduduk).

B.   Perubahan Lingkungan
Pada lingkungan yang stabil, secara ekologis adanya gangguan dalam lingkungan dapat dinetralisir melalui proses-proses dalam ekosistem. Misalnya : arus energi, daur materi, rantai makanan, siklus biogeokimia.
Adanya perubahan pada salah satu komponen dalam lingkungan menyebabkan segala proses dalam ekosistem terganggu. Hal ini menyebabkan terputusnya rantai makanan, sehingga menyebabkan meningkatnya populasi jenis lainnya. Dampak selanjutnya adalah terjadinya gangguan bagi semua organisme dalam ekosistem.
Perubahan lingkungan dapat disebabkan oleh :
  1. Faktor Alami, yaitu perubahan yang disebabkan oleh kejadian alam (proses alami). Misal : gempa bumi, gunung meletus, gelombang tsunami, erosi, banjir, angin topan, dan sebagainya.
  2. Faktor Buatan (manusia), yaitu perubahan yang disebabkan karena pengaruh aktivitas manusia. Misal : Penebangan hutan, kegiatan industri, pertanian monokultur, penggunaan insektisida,dan sebagainya.Beberapa contoh aktivitas manusia yang menyebabkan perubahan lingkungan , antara lain :
  •    Penebangan hutan (Penggundulan Hutan).
Hutan merupakan salah satu sumber daya alam hayati yang dapat diperbaharui (renewable resource), tetapi apabila pemanfaatannya secara maksimal tanpa tindakan reboisasi mengakibatkan perubahan lingkungan.
Fungsi hutan :
  • Sumber plasma nutfah (keanekaragaman hayati),Penebangan hutan secara liar mengakibatkan penurunan plasma nutfah (keanekaragaman hayati). Usaha penanggulangannya antara lain : penebangan pohon dengan sistem tebang pilih, penebangan pohon diikuti peremajaan kembali / reboisasi / penanaman sejuta pohon.
  • Mencegah erosi, akar pohon mempunyai peranan untuk menyerap air dalam tanah dan mengikat moleku-molekul tanah, sehingga menghambat erosi tanah terhadap aliran air.
  • Mencegah kekeringan (pengatur tata air)
  • Penyangga hama dan penyakit tanaman
  • Mencegah polusi udara (sebagai paru-paru dunia). Pohon berfungsi untuk menyerap gas CO2 melalui proses fotosintesis. Kadar CO2 yang berlebihan sangat mengganggu kehidupan manusia dan hewan, karena dalam aktivitasnya, manusia dan hewan memerlukan gas O2 yang dihasilkan oleh tumbuhan.
  • Devisa negara (sumber perekonomian), setiap bagian dari pohon atau tumbuhan memiliki manfaat bagi manusia, baik untuk makanan, bangunan, obat, kerajinan, dan sebagainya .
  • Pembukaan lahan baru untuk pertanian atau pemukiman, pembukaan lahan baru bagi petani yang berpindah-pindah sangat merugikan, karena menyebabkan penurunan plasma nutfah, erosi, dan polusi udara.
Usaha penanggulangannya antara lain : membuat ataran hukum yang melarang bagi petani yang hidupnya berpindah-pindah.
  • Mendirikan industri di pemukiman penduduk, dampak dari pendirian pabrik di pemukiman penduduk antara lain : terjadinya polusi udara, tanah, dan air. Usaha penanggulangannya : Pendirian pabrik disertai dengan AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan), membuat cerobong asap, membuat saluran limbah, dan mendaur ulang limbah.
  • Penggunaan Peptisida dan DDT (Dicloro Difenil Trichloretana), peptisida adalah senyawa kimia yang digunakan para petani untuk memberantas hama. Macamnya antara lain : herbisida (hama rumput liar), insektisida (hama serangga), fungisida (hama jamur).
   Sifat peptisida dan DDT, antara lain :
  • Bila masuk dalm tubuh organisme tidak dapat terurai (non biodegradable), Larut dalam lemak dan dapat berpindah ke organisme lain melalui aliran rantai makanan. Semakin tinggi tingkatan tropfinya semakin tinggi kadar DDT-nya.  Misalnya : Air (terdapat DDT) → zooplankton → ikan kecil → ikan besar (memiliki kadar DDT tertinggi).
  • Merusak jaringan tubuh.
  • Pada burung dapat menghambat proses pengapuran cangkang telur.
  • Menimbulkan kelelahan / kejang otot.
Dampak penggunaan peptisida yang tidak sesuai dengan dosisnya, antara lain :
  • Penumpukan zat-zat kimia pada tempat-tempat tertentu (eutrofikasi). Eutrofikasi berasal dari bahasa latin eutrophos yang artinya pakan yang baik.Pengaruh negatif eutrofikasi ini adalah ledakan populasi alga (blooming algae) di atas permukaan air menghalangi sinar matahari sehingga terjadi kematian produsen di bawah air. Bakteri pembusuk akan menguraikan organisme yang mati dan banyak menggunakan oksigen terlarut. Akibatnya, kadar oksigen berkurang dan diikuti berkurangnya organisme perairan tersebut. Misalnya : pertumbuhan alga, enceng gondok, dan sebagainya .
  • Terjadinya Biological Magnification, yaitu meningkatnya kandungan zat kimia pada konsumen puncak melalui peristiwa rantai makanan.
  • Terjadinya akumulasi kadar peptisida/DDT pada organisme tingkat trofi terakhir. Proses terakumulasinya zat kimia pada tubuh organisme dinamakan bioaccumulation / bioconsentration.
  • Keseimbangan ekosistem terganggu (lihat ciri keseimbangan lingkungan).
  • Penambangan,Penambangan (minyak, batu bara, pasir, dan sebagainya ) yang tidak memperhatikan etika lingkungan menyebabkan antara lain : pencemaran, erosi, dan penurunan keanekaragaman hayati.