Kamis, 13 Desember 2012

Nematoda

Filum Nemathelminthes (Nematoda)


Filum Nemathelminthes (nematos : benang dan helminthes : cacing) atau nematode sering pula disebut cacing gilig. Nematoda ini hidup bebas di berbagai tempat (perairan tawar, asin dan didalam tanah). Sisanya sebagai parasit di tubuh hewan atau tumbuhan.
 Anggota filum Nematoda memiliki panjang tubuh antara 1 mm hingga lebih dari 1 m. Tubuh silindris, tak bersegmen, dan bagian ujungnya meruncing membentuk ujung yang halus ke arah posterior sehingga menjadi suatu ujung buntu pada bagian kepala. Permukaan tubuh dilapisi kutikula. Nematoda memiliki pencernaan sempurna, tetapi tidak memiliki sistem sirkulasi. Nutrisi diangkut ke seluruh tubuh melalui cairan tubuh dalam pseudoselom. Otot dapat memanjang dan berkontraksi.

Umumnya Nematoda bereproduksi secara seksual dengan fertilisasi internal. Zigot dapat bertahan dalam kondisi buruk. Diperkirakan terdapat sekitar 90.000 spesies Nematoda yang hidup di habitat akuatik, tanah yang lembab, didalam jaringan tumbuhan, serta didalam cairan dan jaringan hewan.


Cacing gilig atau nematoda yang hidup bebas, berperan penting dalam pembusukan dan daur ulang mineral. Namun banyak Nematoda merupakan hama pertanian yang menyerang akar tumbuhan.


Karakteristik Nematoda
1)      Bilateral simetris, triploblastik, pseudoselomatik, tidak bersegmen.
2)      Tubuh ramping silindris, ditutupi oleh kutikula yang kuat
3)      Saluran pencernaan lengkap, bentuk lurus (tabunag) dimulai mulut sampai 
         anus.
4)      Tubuh dilengkapi serabut otot longitudinal.
5)      Tidak mempunyai alat respirasi, sirkulasi, dan alat ekskresi sederhgana.
6)     Memiliki cincinsaraf yang mengelilingi esophagus, 6 saraf anteriror, 6 atau 
         lebih saraf posterior.
                7)      Jenis kelamin terpisah, jantan lebih kecil dari betina. Gonad bersambungan 
                         dengan saluran reproduksi, fertilisasi internal, telur kecil ditutupi oleh kitin. 
                         Perkembangan langsung, tidak ada reproduksi aseksual.

Berikut ini beberapa Nematoda yang bersifat parasit :
  1. Filaria
Filaria (microfilaria) hidupnya didalam lambung nyamuk culex,lalu menularkannya ke manusia. Microfilaria ini menuju pembuluh limfa menjadi dewasa. Akibatnya cacing dewasa dapat menyumbat dan merusak kelenjar tersebut dan terjadi penyakit elephantiasis (kaki gajah) penyakit  ini desebabkan spesies Wuchereria bancrofti.
  1. Trichinella spiralis (cacing otot)
Hidupnya parasit didalam usus manusia, babi dan tikus. Penyakit ini disebabkan jika manusia memakan daging babi yang dimasak tidak sempurna alias belum matang (masih mengandung larva Trichinella). Larva ini membentuk sista dan berada pada jaringan otot, larva tersebut berkembang didalam usus halus menjadi dewasa. Cacing dewasa akan menuju ke jaringan otot atau otak dan menyebabkan kerusakan jaringan yang menimbulkan kematian. Penyakit ini disebut trikinosis.
  1. Enterobius vermicularis (cacing kremi)
Sering juga disebut dengan Oxyris vermicularis, ukuran cacing betina 9-15mm, sedangkan jantan 3-5mm. cacing ini berkembang didalam usus besar manusia. Pada saat akan bertelur, biasanya menuju ke anus sehingga penderita akan merasa gatal dan cenderung menggaruknya. Dengan demikian autoinfeksi dapat terjadi karena telur cacing kembali masuk kedalam tubh melalui tangan kita. Cara penularan lainnya disebut retroinfeksi yaitu terjadi jika telur-telur yang terdapat disekitar anus menetas dan masuk kembali ke usus besar.
  1. Ancytostoma duodenale(cacing tambang)
Spesies ini bersama Necator americanus merupakan penyebab penyakit tambang di Indonesia. Ancytostoma duodenale hidup parasit didalam usus dua belas jari, panjang tubuh 1 sampai 1,5 cm. pada bagian anterior terdapat mulut yang dilengkapi dengan alat kait berupa gigi kitin, ini berguna untuk melekat pada dinding usus dan menghisap darah manusia. Cacing tambang dapat menghasilkan zat antibeku darah sehingga dapat menyebabkan penyakit anemia.
  1. Ascaris lumbricoides(cacing perut)
Biasanya ini terdapat pada usus halus manusia sehingga dikenal juga dengan cacing usus. Cacing betina berukuran panjang 20 sampai 40 cm dan garis tengahnya 0,5 cm. cacing ini tidak memiliki system pernapasan sehingga pertukaran gas dilakukan  melalui permukaan tubuh. Cacing betina lebih besar dari cacing jantan. Pada cacing betina ujung posterior berbentuk lurus, sedangkan pada cacing jantan bengkok.

Beberapa jenis Nematoda yang merugikan, yaitu:
1) Ascaris lumbricoides, hidup sebagai parasit pada usus halus manusia. Larvanya masuk bersama–sama makanan.
2) Necator americanus, parasit pada manusia, larva masuk dengan cara menembus kulit kaki.
3) Oxyuris vermicularis, cacing kremi, larvanya masuk bersama makanan. Cacing betina saat bertelur menuju anus.
4) Wucheria bancrofti dan Filaria brancrofti, hidup parasit pada pembuluh limfa manusia, menyebabkan penyakit Filariasis atau elephantiasis (kaki gajah), vektornya nyamuk Culex.

0 komentar:

Posting Komentar