Senin, 10 Desember 2012

Porifera

PORIFERA

porifera (Latin, Phorus = pori-pori, ferre = pembawa) adalah hewan invertebrata yang mempunyai tubuh berpori-pori. Bentuk tubuh hewan ini tidak hanya kotak, tapi bermacam macam. Ada yang seperti piala, terompet, dan ada yang bercabang menyerupai tumbuhan. Struktur tubuhnya radial simetris. Porifera hidup di air laut dan air tawar.

Ciri-ciri morfologinya antara lain:
  • tubuhnya berpori (ostium)
  • multiseluler
  • tubuh porifera asimetri (tidak beraturan), meskipun ada yang simetri radial.
  • berbentuk seperti tabung, vas bunga, mangkuk, atau tumbuhan
  • warnanya bervariasi
  • tidak berpindah tempat (sesil)
Ciri-ciri anatominya antara lain:
  • memiliki tiga tipe saluran air, yaitu askonoid, sikonoid, dan leukonoid
  • pencernaan secara intraseluler di dalam koanosit dan amoebosit 
    Porifera memiliki tiga lapisan 
  • Epidermis (lapisan terluar)
    Lapisan terluar dari porifera dan tersusun oleh sel sel epitelium pipih yang disebut Pinakosit
  • Mesoglea
    Lapisan pembatas antara epidermis dan endodermis. Mesoglea pada Porifera mengandung dua macam sel yaitu:
    • Sel Ameboid
      Sel ameboid berfungsi untuk mengangkut zat makanan dan zat-zat sisa metablisme dari sel satu ke sel lain
    • Sel Sklerobas
      Sel Sklerobas berfungsi sebagai pembentuk spikula
  • Endodermis (lapisan dalam)
    Endodermis adalah lapisan dalam yang terdiri dari sel-sel leher atau koanosit yang memiliki flagel dan berfungsi sebagai pencerna makanan  
                                                                                                                                                           Struktur tubuh
    Photobucket
    Keterangan.

    oskulum : tempat keluarnya air yang berasal dari spongosol  
    mesoglea : lapisan pembatas antara lapisan dalam dan lapisan luar porosit : saluran penghubung antara pori-pori dan spongosol. tempat masuknya air. 
    spongosol : rongga di bagian dalam tubuh porifera  
    ameboid : sel yang berfungsi mengedarkan makanan.  
    epidermis : lapisan terluar  
    spikula : pembentuk/penyusun tubuh  
    flagel : alat gerak koanosit 
    koanosit : sel pelapis spongosol seta berfungsi sebagai pencerna makanan. di bagian ujungnya terdapat flagel dan di pangkalnya terdapat vakuola.

    Sistem sirkulasi air
    Sistem saluran air pada porifera dibedakan menjadi tiga tipe yaitu :
  • Ascon
    Ascon merupakan tipe saluran air dimana lubang-lubang ostiumnya dihubungkan dengan saluran lurus yang langsung menuju ke spongosol (rongga dalam)
  • Sycon
    Sycon merupakan tipe saluran air dimana lubang-lubang ostiumnya dihubungkan dengan saluran yang bercabang-cabang ke rongga-rangga yang berhubungan langsung dengan spongosol
  • Leucon.
    Leucon merupakan tipe saluran air dimana lubang-lubang ostiumnya dihubungkan dengan saluran yang bercabang-cabang ke rongga yang sudah tidak berhubunga langsung dengan spongosol.

Jenis-Jenis Porifera.
 Telah kita ketahui bahwa spikula tersusun dari zat kapur dan dari silikat, apakah Anda sudah mengamati dan membuktikan seperti pada kegiatan sebelumnya? Dengan dasar zat penyusun inilah jenis Porifera ini digolongkan. Beberapa kelas Porifera adalah sebagai berikut.
a) Kelas Calcarea, golongan Porifera ini mempunyai spikula yang terbuat dari zat kapur. Umumnya hidup di air laut yang dangkal. Misalnya, Scypha gelatinosa, Grantia, Leucosolenia.
b) Kelas Hexactinellida, golongan ini mempunyai spikula yang terbuat dari zat kersik/silikat. Hidupnya di laut yang dalam, misalnya Pheronema sp., Euplectella, Regadrella sp.
c) Kelas Demospongiae, kelas ini mempunyai spikula yang terbuat dari zat kersik dan protein (spongin) atau hanya spongin saja. Tubuhnya lunak dan tidak mempunyai skeleton. Hidup di laut yang dangkal, mempunyai jumlah anggota yang paling banyak, misalnya Euspongia officinalis (spons mandi), Spongilla, Haliclona, Microciona, Corticium.
                                                                                                                                             Perkembangbiakan Porifera. 
 Cara Porifera berkembang biak, yaitu secara aseksual maupun seksual. Reproduksi secara aseksual dilakukan dengan pembentukan kuncup dari dinding tubuhnya ke arah luar. Kuncup yang terbentuk dilepaskan dan akan tumbuh menjadi Porifera baru atau dapat pula tetap melekat membentuk suatu koloni. Pembentukan kuncup ini dapat terjadi bila kondisi kurang menguntungkan, yaitu bila keadaan kering atau keadaan dingin. Pada Porifera air tawar akan terbentuk gemmulae atau plasma benih yang merupakan kumpulan sel-sel di dalam mesenkim yang terbungkus kuat dan tebal. Jika induknya mati, maka gemmulae akan tumbuh menjadi kuncup dan menjadi Porifera baru.Reproduksi Porifera secara seksual, yaitu dengan pembentukan arkeosit yang mengandung sperma dan ovum. Jika terjadi penyatuan sperma dan ovum yang berada di mesoglea, maka akan terbentuk zigot. Zigot ini akan berkembang menjadi larva bersilia, kemudian berenang meninggalkan induknya dan akan menempel pada suatu dasar dan hidup sebagai individu baru. Karena dalam satu tubuh menghasilkan dua sel kelamin, maka Porifera ini bersifat hemaprodit, perlu diingat pembuahan ini terjadi dari sperma yang berasal dari jenis induk Porifera yang lain, jadi tidak berasal dari induk yang sama. 

Peranan Porifera bagi Kehidupan. 
 Hewan Porifera tidak ada yang merugikan bagi kehidupan kita, tetapi ada yang dapat berguna untuk kehidupan kita, yaitu dari golongan Demospongiae, khususnya Euspongia officinalis. Bila dikeringkan, Euspongia officinalis dapat digunakan sebagai spons untuk alat penggosok badan sewaktu mandi atau dapat digunakan sebagai pembersih kaca. Ada juga yang memanfaatkannya untuk hiasan, yaitu dari Porifera yang sudah mati.

0 komentar:

Posting Komentar